Senin, 27 April 2009

SISTEM PENGOLAHAN AIR

SISTEM PENGOLAHAN AIR SUMUR GALI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SEDERHANA


#Muhammad Ridwan#


Air merupakan senyawa yang di butuhkan oleh setiap biota seperti tumbuhan, hewan maupun manusia. Manusia sebagai mahluk hayati dan budaya, memerlukan air untuk kehidupan sehari-hari. Air diperlukan untuk mengangkut zat makanan dari organ tubuh satu ke organ tubuh yang lain, mangatur suhu tubuh, dan proses metabolisme maupun fungsi lainnya. Jumlah air dalam tubuh manusia rata-rata 65% dari berat badannya, jumlah ini tergantung dari kondisi dan besar tubuh seseorang. (Anwar Daud, 2002)

Seperti yang kita ketahui bahwa air sangat penting bagi kehidupan manusia oleh karena itu secara kuantitas dan kualitasnya harus memenuhi kebutuhan manusia. Air yang kuantitas dan kualitasnya tidak memenuhi syarat dapat mengganggu kesehatan pemakai. Air secara langsung maupun secara tidak langsung dapat menyebarkan beberapa penyakit, dalam garis besarnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air dapat dibedakan atas penyakit infeksi dan penyakit non infeksi.

Air adalah salah satu kebutuhan esensial manusia yang kedua setelah udara untuk keperluan hidupnya. Manusia hanya bisa bertahan hidup selama kurang lebih tiga hari tanpa air . Untuk menciptakan suatu lingkungan hidup manusia yang bersih dan sehat tanpa persediaan air cukup, stabil akan tercapai. Kondisi sanitasi lingkungan hidup manusia akan selalu dikaitkan dengan tersedianya air di daerah maupun di Indonesia bahkan dinegara manapun di dunia ini selalu mempermasalahkannya. Persediaan air yang banyak dan dengan kualitas yang lebih baik, lebih cepat dan akan lebih cepat meningkatkan kemajuan derajat kesehatan masyarakat.

Air merupakan agenda dalam pembicaraan baik lokal, regional dan global apabila dikaitkan dengan kesehatan masyarakat seperti dilakukannya konferensi tingkat dunia mengenai kelangkaan air. Satu hal yang tidak dapat dipungkiri masyarakat hidup secara hygienis. Ini pula yang sesungguhnya yang harus menjadi tujuan utama dari suatu penyediaan air minum disamping tujuan-tujuan lainnya.

Salah satu sumber air yang masih banyak digunakan oleh masyarakat khususnya masyarakat pedesaan adalah air sumur gali, akan tetapi tidak semuanya memenuhi syarat kesehatan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya kualitas air sumur gali antara lain : musim, konstruksi, jenis dan kemiringan tanah, jarak dari sumber pengotoran dan perilaku makhluk hidup dan sekitarnya.

Khususnya dalam hal kekeruhan air sumur, telah ditemukan banyak cara pengolahan seperti berbagai macam tekhnik penyaringan, cara-cara lainnya. Namun cara pengolahan tersebut yang paling sederhana yang tidak membutuhkan tenaga dan biaya besar dalam penggunaannya, serta dapat diterima dan mampu dilaksanakan oleh masyarakat. (Pusat Litbang Pemukiman Departemen Pekerjaan Umum)

Salah satu tekhnik pengolahan air dalam menurunkan tingkat kekeruhan air adalah melalui sistem filtrasi Up Flow dan Down Flow. Dengan cara ini tingkat kekeruhan air dapat diturunkan sesuai dengan standar kualitas air bersih, dengan demikian cara tersebut dapat diterapkan pada masyarakat pedesaan.

Berdasarkan data jumlah penduduk Desa Alewadeng, Kecamatan Sajoanging, Kabupaten Wajo sebanyak 1.480 jiwa, jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 373, dan jumlah rumah sebanyak 343, sedangkan data sarana air bersih di Desa Alewadeng bahwa sumur gali yang ada sebanyak 47 buah, dan selebihnya penggunaan air bersih dari sungai, dengan demikian penduduk yang menggunakan air sumur gali sekitar 83,78% dari seluruh penduduk Desa Alewadeng. (Data Sekunder Puskesmas Sajoanging, 2008)

Dari pengamatan yang dilakukan di Desa Alewadeng, bahwa masyarakat umumnya menggunakan air sumur gali dengan tingkat kekeruhan yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti, mencuci, mandi, minum dan lain-lain. Karena belum adanya ketersediaan sumber air dari PDAM, sehingga air yang dikonsumsi adalah air yang berasal dari air sumur gali, sehingga dampak yang ditimbulkan yaitu penyakit kulit (gatal-gatal) dan diare, selain itu belum adanya penerapan sistem filtrasi pada masyarakat di desa tersebut.

Bertitik tolak pada uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen did


GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN


  1. Geografis

Desa alewadeng adalah merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo. Daerah ini mempunyai dua musim yaitu musim hujan antara bulan April sampai Agustus dan musim kemarau antara bulan September sampai Maret.

Secara adminstrasi pemerintahan wilayah Desa Alewadeng berbatasan dengan :

  1. Sebelah Barat : Dengan Desa Lalliseng

  2. Sebelah Timur : Dengan Desa Akkotengeng

  3. Sebelah Utara : Dengan Desa Salobulo

  4. Sebelah Selatan : Dengan Desa Barangmamase

Desa alewadeng memiliki tiga dusun yaitu : Dusun Toduma, Dusun Benteng Luwu, Dusun Aluppangnge dari tiga Dusun tersebut merupakan wilayah dataran rendah, Desa alewadeng mempunyai luas wilayah ± 3000 Ha.

  1. Demografis

Berdasarkan registrasi penduduk tahun 2008 Desa Alewadeng mempunyai jumlah penduduk 1480 jiwa, jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 373, dan jumlah rumah sebanyak 343, sedangkan data saran air bersih di Desa Alewadeng berasal dari air sumur gali sebanyak 47 buah dan selebihnya sarana air bersih dari sungai, dengan demikian penduduk yang menggunakan sarana air bersih dari sumur gali sekitar uah dan selebihnya sarana air bersih dari sungai, dengan demikian penduduk yang menggunakan sarana air bersih dari sumur gali sekitar 83,78% dari seluruh penduduk Desa Alewadeng

Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi

  1. Pendidikan

Untuk pengembangan sumber daya manusia diarahkan peningkatan kualitas pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan agama. Untuk tingkat pendididkan dasar di Desa Alewadeng ini telah menunjukkan kemajuan yang berarti karena telah tersedia fasilitas pendidikan yang memadai. Untuk tingkat sekolah dasar telah dibina sebanyak 2 SD, 1 TK dan SLTP 1 Unit.

  1. Mata Pencaharian

Mata pencaharian pokok, sebagian besar rumah tangga masih bermata pencaharian di sector pertanian disusul mata pencaharian disektor perdagangan dan sector kerajinan tangan sehingga dapat dikatakan bahwa perekonomian diwilayah ini masih bersifat tradisional.

  1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di Desa Alewadeng berupa satu buah Puskesmas pembantu dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebanyak 2 buah dan 2 orang dukun bayi terlatih, adapun tenaga kesehatan yang ada yaitu 2 orang bidan.

  1. Perumahan

Tipe rumah penduduk sebagian besar rumah panggung dengan bahan lantai kebanyak adalah papan. Luas rumah rata-rata 20-40m² dengan rata-rata jumlah anggota keluarga 3-4 orang, sebagian besar rumah penduduk telah memiliki ventilasi dan kamarisasi, namun hanya sebagian kecil rumah yang memiliki plafon.


Tinjauan Umum Tentang Mekanisme Filtrasi Up Flow dan Down Flow

Tekhnologi saringan pasir lambat yang banyak diterapkan di Indonesia biasanya adalah saringan pasir lambat konvensional dengan arah aliran dari atas ke bawah (Down Flow), sehingga jika kekeruhan air baku naik, terutama pada waktu hujan, maka sering terjadi penyumbatan pada saringan pasir, sehingga perlu dilakukan pencucian secara manual dengan cara mengeruk media pasirnya dan dicuci, setelah bersih dipasang lagi seperti semula, sehingga memerlukan tenaga yang cukup banyak. Ditambah lagi dengan faktor iklim di Indonesia yakni ada musim hujan dimana air baku yang ada mempunyai kekeruhan yang sangat tinggi. Hal inilah yang sering menyebabkan saringan pasir lambat yang telah dibangun kurang berfungsi dengan baik, terutama pada musim hujan.

Jika tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada waktu musim hujan, maka agar supaya beban saringan pasir lambat tidak terlalu besar, maka perlu dilengkapi dengan peralatan pengolahan pendahuluan misalnya bak pengendap awal atau saringan “ Up Flow “ dengan media kerikil atau batu pecah dan pasir kwarsa/silika.

Kriteria-kriteria yang membedakan antara sistem filtrasi Up Flow dan Down Flow sebagai berikut :

  1. Sistem filtrasi Up Flow mempunyai umur operasi yang lebih lama daripada sistem filtrasi Down Flow.

  2. Perawatan sistem filtrasi Up Flow lebih mudah daripada sistem filtrasi Down Flow, karena metode Up Flow pencucian media penyaring (pasir) dilakukan dengan cara membuka kran penguras, sehingga air hasil saringan yang berada diatas lapisan pasir berfungsi sebagai air pencuci, sehingga pencuciannya dapat dilakukan kapan saja, sedangkan metode Down Flow harus dilakukan dengan cara manual yaitu dengan pengeluaran atau pengerukan media penyaringannya.

  3. Sistem filtrasi Up Flow memiliki tekanan yang lambat dibanding metode Down Flow, dimana metode Up Flow air didistribusikan ke dalam alat penyaringan dengan arah aliran air dari bawah ke atas, sedangkan metode Down Flow dimana air didistribusikan ke dalam alat penyaringan dengan arah aliran air dari atas ke bawah.

    1. Tinjauan Umum Tentang Mekanisme Filtrasi Up Flow

Sistem saringan pasir lambat Up Flow merupakan sistem saringan dimana air baku didistribusikan ke dalam alat penyaringan dengan arah aliran air dari bawah ke atas. Dengan sistem penyaringan dari arah bawah ke atas (Up Flow), jika saringan telah jenuh atau buntu , dapat dilakukan pencucian balik dengan cara membuka kran penguras. Dengan adanya pengurasan ini, air bersih yang berada diatas lapisan pasir dapat berfungsi sebagai air pencuci media penyaring (back wash). Dengan demikian pencucian media penyaring pada saringan pasir lambat Up Flow tersebut dilakukan tanpa pengeluaran atau pengerukan media penyaringnya , dan dapat dilakukan kapan saja.

Pengolahan air bersih dengan menggunakan saringan pasir lambat Up Flow ini mempunyai keunggulan antara lain :

    1. Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah tangga.

    2. Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya.

    3. Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan di daerah pedesaan.

    4. Tidak memerlukan bahan kimia, sehingga biaya operasinya sangat murah.

    5. Dapat menghilangkan zat besi, mangan, warna dan kekeruhan.

    6. Dapat menghilangkan ammonia dan polutan organic, karena proses penyaringan berjalan secara fisika dan biokimia.

    7. Sangat cocok untuk daerah pedesaan karena proses pengolahan yang sangat sederhana.

    8. Perawatan mudah karena pencucian media penyaring (pasir) dilakukan dengan cara membuka kran penguras, sehingga air hasil saringan yang berada diatas lapisan pasir berfungsih sebagai air pencuci. Dengan demikian pencucian pasir dapat dilakukan tanpa pengerukan media pasirnya.

Sedangkan kelemahan saringan pasir lambat Up Flow tersebut yakni untuk keperluan air minum harus dimasak terlebih dahulu.




    1. Tinjauan Umum Tentang Mekanisme Filtrasi Down Flow

Sistem saringan pasir lambat Down Flow merupakan sistem saringan dimana air baku didistribusikan kedalam alat penyaringan dengan arah aliran air dari atas ke bawah.

Secara umum, proses pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat Down Flow terdiri atas unit proses, yakni bak penampung air bersih. Unit pengolahan air dengan saringan pasir lambat Down Flow merupakan satu paket dimana kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Biasanya saringan ini hanya terdiri dari sebuah bak untuk menampung air dan media penyaring pasir. Bak ini dilengkapi dengan sistem saluran bawah, inlet, autlet dan peralatan kontrol.

Struktur inlet dibuat sedemikian rupa sehingga air masuk kedalam saringan dan tidak merusak atau mengaduk permukaan media kerikil bagian atas. Sedengkan struktur autlet selain untuk pengeluaran air hasil olahan, berfungsi juga sebagai weir untuk kontrol tinggi muka air diatas lapisan.

Pengolahan air bersih dengan menggunakan saringan pasir lambat Down Flow ini mempunyai keunggulan antara lain :

  1. Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah tangga.

  2. Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya.

  3. Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan di daerrah pedesaan.

  4. Tidak memerlukan bahan kimia, sehingga biaya operasinya sangat murah.

  5. Dapat menghilangkan zat besi, mangan, warna dan kekeruhan.

  6. Dapat menghilangkan ammonia dan pollutan organic, karena proses penyaringan berjalan secara fisika biokimia.

  7. Sangat cocok untuk daerah pedesaan dan proses pengolahan yang sangat sederhana.

Sedangkan beberapa kelemahan saringan pasir lambat Down Flow tersebut yakni antara lain :

  1. Jika air bakunya mempunyai kekeruhan yang tinggi, beban filter menjadi besar, sehingga sering tejadi kebuntuan, akibatnya waktu pencucian filter menjadi pendek.

  2. Kecepatan penyaringan rendah, sehingga memerlukan ruangan yang cukup luas.

  3. Pencucian filter dilakukan secara manual, yakni dengan cara mengeruk lapisan pasir bagian atas dan dicuci dengan air bersih, dan setelah bersih dimasukkan kembali kedalam saringan seperti semula.

  4. Karena tanpa bahan kimia, tidak dapat digunakan untuk menyaring air gambut.

  5. Untuk keperluan air minum harus dimasak terlebih dahulu sampai mendidih.

Tinjauan Umum Tentang Kekeruhan Air

Turbidity atau kekeruhan dalam air dapat disebabkan oleh pasir, zat organik dan anorganik yang halus Plankton dan mikroorganisme lainnya. Standar yang diperbolehkan antara 5-25 mg/L Sio2 atau JTU (Jakson Turbidity Unit). Kekeruhan dapat disebabkan oleh partikel-partikel tanah liat lempung atau akibat buangan limbah rumah tangga dan limbah industri (Anwar Daut 2005).

Banyaknya air dipermukaan air sangat keruh atau dengan kata lain mempunyai kekeruhan (turbidity) yang sangat tinggi, dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur atau kotor, terutama bila terjadi musim hujan.

Kekeruhan disebabkan adanya/hadirnya bahan-bahan organik dan anorganik berupa padatan yang tersuspensi serta partikel-partikel kecil dan koloid yang berukuran 10mm sampai 10μm. Padatan yang tersuspensi serta partikel-partikel kecil dan koloid tersebut tidak lain adalah kwars , tanah liat, sisa tanaman, ganggang, lempung, Lumpur, zat organik, plankton dan zat halus lainnya.

Kekeruhan merupakan sifat optis dari suatu larutan yaitu cahaya yang melaluinya tidak dapat dihubungkan secara langsung antara kekeruhan dengan semua jenis zat tersuspensi karena tergantung juga pada ukurannya dan bentuk butiran. Kekeruhan pada air permukaan ini disebabkan oleh adanya beberapa senyawa organik dan dalam bentuk padatan tersuspensi yang tergolong dalam bahan organik berwarna.

Keberadaan warna cokelat yang spesifik, terbentuk dalam proses polarisasi unit plafenol oleh bakteri atau pemecahan residu lignin. (Samson B. Supeno 1989 F.G. Winarno dalam Basri 2004)



Tinjauan Umum Tentang Variabel Yang Diteliti

  1. Tinjauan Umum Tentang Up Flow dan Down Flow

Air di alam ditemukan dalam berbagai bentuk, yaitu air sungai, danau, air laut, dan air tanah. Karakteristik dari masing-masing bentuk air tersebut berbeda-beda. Dalam penanganan kualitas air, diperlukan pemahaman mengenai karakteristik dasar dari bahan air. Pemahaman ini akan memberikan gambaran mengenai akibat-akibat dari perlakuan manusia terhadap air. Beberapa teknik pengolahan air yang dilakukan antara lain pengolahan secara fisik, penggunaan bahan kimia dan pengolahan biologis. Pengolahan secara kimia dilakukan melalui proses koagulasidan aerasi. Pengolahan biologi dapat dilakukan dengan pemanasan sampai suhu 100° C, chlorinasi, ataupun penyinaran ultraviolet.

Secara umum metode pengolahan yang diadopsi beberapa sistem pengolahan terdiri dari metode Up Flow dan metode Down Flow dimana perbedaan dasar dari kedua metode tersebut adalah proses pendistribusian air yang akan diolah kedalam alat pengolahan. Melihat begitu berpengaruhnya metode yang diterapkan pada alat pengolahan penting kiranya ada perbandingan sistem filtrasi metode Up Flow dengan Down Flow dalam menghasilkan air yang memenuhi syarat kesehatan.

Sistem filtrasi saringan metode Up Flow merupakan sistem saringan dimana air baku didistribusikan kedalam alat penyaringan dengan arah air dari bawah ke atas, dengan sistem penyaringan dari bawah ke atas (Up Flow), jika saringan telah jenuh atau buntu, dapat dilakukan pencucian balik dengan cara membuka kran penguras. Dengan adanya penguras ini, air bersih yang berada di atas lapisan pasir dapat berfungsi sebagai air pencuci media penyaring (back wash). Dengan demikian pencucian media penyaring pada saringan pasir lambat Up Flow tersebut dilakukan tanpa pengeluaran atau pengerukan media penyaringnya, dan dapat dilakukan kapan saja.

Sedangkan sistem filtrasi saringan metode Down Flow merupakan sistem saringan dimana air baku didistribusikan ke dalam alat penyaring dengan arah aliran dari atas ke bawah. Dan perawatan dilakukan dengan cara membuka kran penguras, sehingga air hasil saringan yang berada diatas lapisan pasir berfungsi sebagai pencuci. Dengan demikian pencuci pasir dapat dilakukan tanpa pengerukan media pasirnya.

  1. Tinjauan Umum Tentang Penurunan Kekeruhan Air Sumur Gali

Di Indonesia sumur gali merupakan cara pengambilan air tanah yang banyak diterapkan di daerah pedesaan, mudah membuatnya dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dengan perakitan sederhana dan biaya murah. Sumur gali umumnya dibuat untuk pengambilan air tanah bebas dimana sangat dipengaruhi oleh musim yang ada. Pengaman disekitar galian sangat diperluhkan pemberian lapisan rapat atau kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah dan sangat diperluhkan untuk menjaga pengotoran yang berasal dari luar yang masuk ke dalam sumur, begitu juga pembuatan bibir sumur gali setinggi 1 meter, diperlukan agar air yang telah diambil tidak masuk lagi ke dalam sumur dan dari segi kesehatan sumur gali ini masih kurang baik bila cara pembutannya tidak betul-betul diperhatikan. Selain sangat dipengaruhi oleh musim juga sangat besar kemungkinan untuk mandapatkan pencemaran bila cara peletakannya salah. (Sugiharto, dalam Basri, 2004).

Air dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur dan kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan meliputi lumpur, bahan-bahan organik yang tersebut secara baik dan partikel-partikel yang tersuspensi lainnya.

Turbidity atau kekeruhan air dapat disebabkan oleh clay pasir, zat organik dan anorganik yang halus, plankton dan mikroorganisme lainnya. Standar kekeruhan air ditetapkan antara 5-25 NTU (Nephelometric Turbidity Unit) dan bila melebihi batas yang telah ditetapkan akan menyebabkan :

  1. Mengganggu estetika

  2. Mengurangi efekifitas desinfeksi air

Ada beberapa metode pengukuran kekeruhan yaitu :

    1. Nephelometric method, nephelometric turbidity unit prinsip kekeruhan air dengan cara ini adalah didasarkan pada perbandingan intensitas cahaya yang disebabkan oleh suatu larutan standard dalam kondisi sama, semakin tinggi intensitas yang terserap makin tinggi kekeruhan alat yang digunakan beberapa turbidi meter sampel tube.

    2. Visual method, Jakson Turbidity Unit. Yang dimaksud dengan visual method adalah pengukuran kekeruhan air dengan menggunakan cadle turbidi meter. prinsip pengukuran adalah didasarkan pada panjangnya cahaya melalui suatu susspensi yang dihitung tepat pada saat bayangan nyala lilin (candle) hilang. Makin panjang jalan candle turbidimeter, botol untuk membandingkan kekeruhan secara visual.

    3. Turbiditer holigne, digunakan untuk mengukur kekeruhan 0-15 unit. Prinsip kerjanya adalah penerangan efek tundal dalam penyusunan sumber cahaya terhadap sampel air. Dalam hal ini tidak digunakan suspensi standar.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi daya kekeruhan pada air sumur gali diantaranya konstuksi dan kondisi sarana lingkungan sekitarnya, susunan lapisan tanah dimana air berasal dari permukaan karena erosi merupakan bagian terbesar mempengaruhi kekeruhan pada sebagian sumur gali.


Cerita Humor 1

CERITA LUCU 1

PENGUSAHA PENYELAMAT UMAT DI NERAKA”

Pada malam hari penjaga kubur nabi tidur dan bermimpi ketika nabi di datangi malaikat Jibril dan berkata selamatkan umatmu yang berada di neraka kata si Jibril. Nabi bertanya bagaimana menyelamatkan mereka? Jibril berkata perintahkan orang-orangmu yang berada di surga dan neraka agar segera membuat jembatan penyeberangan agar yang dineraka bisa menyeberang kesurga? Kalau begitu akan saya sampaikan!, kata Nabi

“Hai Umatku yang berada dineraka segera engkau membuat jembatan agar kalian bisa menyeberang”

“Hai Umatku yang berada disurga bantulah saudara kalian yang berada dineraka agar membuat jembatan untuk penyeberangan kesini”

Beberapa bulan kemudian tiba-tiba nabi mengecek kembali apa jembatannya sudah jadi atau belum. Wah ternyata belum jadi yang disurga baru 5 Meter jembatan yang sudah selesai dan dineraka 15 Meter yang sudah selesai. Nabi pun terheran-heran kok jembatan yang dineraka cepat selesai dibandingkan yang disurga, maka diapun perintahkan Jibril, tolong cek dan data siapa-siapa saja umatku yang berada disurga dan dineraka, Wah ternyata yang berada di surga hanya para imam, dan mubalig sedangkan yang berada di neraka ternyata para kontraktor, mandor proyek, pengusaha dan para Kepala Dinas.

Kata Nabi, “Pantesan jembatannya cepet selesai jadi ternyata didalamnya dihuni para kontraktor, mandor dan kepala Dinas yang sering mengkorupsi uang proyek!”


CERITA SANG OPERATOR TELEPON

Seorang gadis yang bekerja sebagai operator disebuah perusahaan telekomunikasi, sedang berdoa dan menangis, “Oh, Tuhan! Mengapa Engkau biarkan pacarku meninggalkanku, padahal aku sangat sayang padanya, kembalikan dia padaku, Apakah Engkau mendengarnya…?”.

Tiba-tiba terdengar suara, (seolah-olah doanya barusan terkabulkan) : “The number that you calling is not active, please try again in a few minutes”.



PENJUAL JAM

Wan Abud adalah orang Arab penjual jam. Wan Abud nawarin jam di pasar lewat tulisan yang terpampang didepannya,, “JAM 3000, DIJAMIN TIDAK RUSAK”. Tiba-tiba ada seorang ibu-ibu kemudian membeli jam tersebut dan baru beberapa menit tiba – tiba jam tersebut mati.

Lalu ibu tersebut kembali ke pasar dengan hati yang dongkol. “Wan Abud kok jamnya bisa rusak katanya dijamin tidak rusak”.

Lalu Wan Abud dengan entengnya menjawab, ‘Ane bener, kan orang arab bacanya dari kanan kayak baca Al Quran…(RUSAK TIDAK DIJAMIN).


CERITA LUCU 2

1 BEDDU NAIK PIPOSS

Ada dua orang sahabat Beddu dan Madong asal Makassar pergi merantau ke Jakarta. Singkat cerita keduanya sudah sampai di Jakarta dan berniat menyetop Bus Mayasari jurusan Kalideres - Bekasi di pinggir jalan, tapi karena mereka berdua tidak menunggu di halte Bus dan berada didaerah dilarang berhenti maka Bus Mayasari pun berjalan lambat sambil keneknya memanggil keduanya agar naik cepat-cepat.

“Ayo, Bang buruan naik! Disini tanda larangan entar ada polisi”, teriak kenek Bus kepada Beddu.

Lalu Beddu pun bergegas dan berjalan terburu-terburu ke arah Bus tersebut dan meninggalkan Madong yg berjalan lambat jauh dibelakang,

“Madong! cepatmako kesini adami oto Piposs!”, kata Beddu pada Adon.

(Madong! cepat kamu kesini sudah ada mobil Piposs!)

Kemudian Adon pun berjalan sambil berlari-lari kecil mengikuti Beddu dari belakang dan tiba-tiba dia ditegur sapa oleh pejalan kaki lainnya karena melihat Madong yg berjalan tergesa-gesa.

“Bang, kok buru-buru amat sih?”, tanya orang itu kepada Madong

“Gue nggak buru-buru Amat tapi gue buru-buru Beddu!”, jawab Adon dgn gayanya berlogat Jakarta sambil menunjuk ke arah Beddu

“Haaa!”, orang itu cuma bengong aja mendengar jawaban Madong,

Keterangan

Maksudnya Madong itu memang ia nggak mengejar Si Amat tapi ia mengejar Si Beddu sedangkan Oto Piposs (Mobil Piposs) ungkapan bagi mobil Bus berukuran besar seperti Bus Mayasari padahal di Sulawesi Mobil Piposs ini sama dengan Bus Mayasari, sama-sama merek mobil/perusahaan transport tapi kata ini trend dikalangan warga untuk pengucapan Bus berukuran besar Besar walaupun merek Busnya beda, mau mereknya LIMAN, H. BEDDU SOLO, MAYASARI, METRO MINI, RUDI, KOPAJA, DAMRI tetap sebutannya OTO PIPOSS bagi orang awam/kampung di SULSEL.


2 BAYGON

Di suatu daerah ada pemuda yang lagi patah hati karena diputusin oleh pacarnya, karena frustasi dan stress maka ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara meminum satu kaleng Baygon (Racun Serangga), setelah ia meminumnya akhirnya dia pun meninggal dunia dan disemayamkan dirumah duka lalu para tetangga melayat kerumahnya. Jenazah pemuda tadi kemudian akan dikuburkan oleh keluarganya, tapi disaat jenazahnya selesai dimandikan kemudian hendak dikafani tiba-tiba jenazah pemuda tadi hidup lagi tapi ia tidak beranjak dari tempat tidurnya, hanya menoleh kepada orang-orang yg melayat sembari mengacungkan jempolnya kemudian mengatakan “BAYGON!! JAMINAN MUTU, TETAP YANG TERBAIK!” lalu dia mati lagi


3 RUSA = JONGA

Di SD yang berada di sebuah kampung pedalaman Sulawesi yang mayoritas warganya buta huruf dan hanya mengerti sedikit Bahasa Indonesia sedang belajar membaca nama-nama binatang melalui media gambar sebagai panduannya. Kemudian Ibu guru memanggil salah satu murid bernama Sule naik ke depan kelas untuk belajar membaca dan mengeja nama-nama binatang.

Ibu Guru = “Sule, coba kamu belajar mengeja nama binatang ini?” (Kata Guru sambil memperlihatkan gambar Rusa)

Ibu Guru = “Sule ikuti Bu Guru! R tambah U = RU”, lanjut Bu Guru

Sule = “R tambah U = RU”, teriak Sule mengikuti ucapan gurunya

Ibu Guru = “S tambah A = SA!”

Sule = “S tambah A = SA!”, teriak Sule mengikuti ucapan gurunya lagi

Ibu Guru = “Coba kamu baca kepanjangan, Sule?”, kata Bu Guru lagi

Sule =” R tambah U = RU, S tambah A = SA disebut JONGAAA!!”, teriak Sule sambil melihat gambar Rusa yang dalam Bhs. Bugis artinya JONGA




Sabtu, 25 April 2009

Kamus gaul abg Makassar

Assalamu Alaikum Wr. Wb!!

Saya juga punya banyak teka-teki, cerita humor dan plesetan-plesetan konyol, singkatan/istilah gaul, cerita konyol dari pengalaman pribadi, tebak-tebakan lucu yang kepengen aku bukukan tetapi menggunakan bahasa gaul ala anak ABG Bugis Makassar yang pastinya menggunakan Bahasa Daerah lengkap dengan terjemahannya

Judul bukunya kira-kira seperti ini. CERITA HUMOR, TEKA-TEKI, TEBAK-TEBAKAN GAUL ALA ABG BUGIS_MAKASSAR karena saya terinspirasi dengan banyaknya buku sejenis yang beredar di toko buku di Makassar yg biasa menggunakan bahasa gaul ala ABG Jakarta, maksudnya sekaligus untuk memperkenalkan bahasa gaul ABG Makassar kepada pembaca di seluruh Indonesia. Karena dalam cerita saya ini kebanyakan menggunakan Bahasa Daerah tapi dilengkapi dengan terjemahannnya yang kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi tidak lucu dan tidak sesuai dengan artinya terutama buat tebak-tebakan yg menggunakan Bahasa Asing, hanya cocok kalau diterjemahkan kedalam Bahasa Bugis tapi tidak cocok diterjemahkan langsung ke dalam Bahasa Indonesia sebagai contoh :

1 NABI

Nabi apa yang bisa terbang?

Nabilang nenekku SUPERMAN

Nabilang artinya dibilang , maksudnya Dibilang nenekku SUPERMAN

2 Apa arti Bahasa Arab ini “MIN KULLI NAPSENG”

Artinya MAMMENGNGI LA KULLI NATEPPAI SENG”, Bahasa Indonesianya adalah LA KULLI LAGI MANCING KEJATUHAN SENG

(LA KULLI = nama orang Bugis, MAMMENGNGI = Lagi memancing, NATEPPAI = Kejatuhan/ Ketiban, SENG = Seng)

3 Apa Bahasa Jepangnya CEBOK (CUCI PANTAT SEHABIS BEOL)

Artinya ORITA TAKARAWA, kalimat ini adalah Bahasa Bugis artinya ORITA = PANTAT/BOKONG KAMU, TAKARAWA = DIPEGANG/PEGANG maknanya PANTATMU KAMU PEGANG

4 Apa Bahasa Indianya “Tolongin Aku”

Artinya ALAKAHE (ALAKAHE arti sebenarnya Ambilkahe (Logat Makassar) atau ambil saya atau makna bahasa Indonesianya “Tolongin Aku”

5 Apa Bahasa Cinanya “KACANG GORENG DIGARAMIN (DITABUR GARAM)”

Artinya LANG KO SHE. Kalimat dalam Bahasa Bugis ini artinya Langkose semacam cemilan yg terbuat dari kacang tanah yang sudah dibuka kulitnya lalu digoreng dan dicampur dengan garam kemudian dijual oleh penjual kacang goreng keliling

Jadi kalimat diatas pasti tidak cocok kalau artinya langsung di Bahasa Indonesiakan tapi harus menggunakan Bahasa Bugis terlebih dahulu. Sebagai contoh ketidakcocokannya.

1 Apa arti Bahasa Arab ini “MIN KULLI NAPSENG”

Artinya LA KULLI LAGI MANCING KEJATUHAN SENG

2 Apa Bahasa Jepangnya CEBOK (CUCI PANTAT SEHABIS BEOL)

Artinya PANTATMU KAMU PEGANG

Nah, kalimat diatas kan, nggak nyambung dengan pertanyaannya diatas!

Sebagai bahan pertimbangan saya kirimkan potongan naskah dari Cerita SETAN SUMIATI yang lagi aku kerjakan Novelnya. Mohon saran dan kritik dari penerbit GAGAS MEDIA mengenai cerita saya ini, apakah penggunaan Bahasanya diubah seluruhnya kedalam Bahasa Indonesia atau saya selipkan sedikit bahasa daerah sebagai ciri khas cerita saya.

Tapi yang pasti saya juga akan membuat istilah baru dgn menggunakan Bahasa Gaul ABG Jakarta yg mudah dipahami. Atas perhatian dari penerbit saya ucapkan terima kasih banyak.



SETANG SUMIATI

(HANTU OKKOTS DARI ANCOL)


Karya:

La Dawan Piazza



DAFTAR ISI

BAB I Kampung Sumiati

BAB II Merantau ke Kota Makassar

BAB III Diperkosa oleh Preman

BAB IV Gentayangan jadi Setan Sumiati

BAB V

BAB VI

BAB VII

BAB VIII

BAB IX

BAB X

BAB XI

BAB XII

BAB XIII

BAB XIV

BAB XV






Tokoh dalam Cerita

Sumiati = Tokoh Utama

La Beddu = Bapak Sumiati

Indo Sitti = Ibu Sumiati

La Bolong = Tetangga Sumiati yang lagi naksir

La Madong = Teman La Bolong


Pelaku pemerkosaan di Terminal

La Baco = Sopir angkutan antar kota Jurusan Makassar-Pinrang

Daeng Sangkala = Tukang Ojek Terminal Daya

Parroda = Tukang Becak Daya

Andi Mude = Tukang parkir terminal Daya

Daeng Gassing = Preman terminal Daya

Ambo Sakka = Preman terminal Daya

La Sinaga = Preman terminal Daya








BAB I

Kampung Sumiati


Di suatu desa didaerah pinggiran kota Pinrang, atau lebih dikenal dengan sebutan ANCOL (Alle Calimpo) yang mirip dengan nama suatu tempat di Jakarta Utara, hidup seorang gadis yang berparas ayu, bertubuh sintal dan molek bernama Sumiati. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah panggung sederhana yang kayunya sudah mulai lapuk karena dimakan usia, Sumiati anak dari pasangan buruh tani yang sangat miskin, sebut saja La Beddu (Bapak) dan Indo Sitti (Ibu).

Konon saking cantiknya Sumiati sering jadi incaran dan rebutan pemuda-pemuda desa demi untuk mendapatkan cinta sejatinya, karena di desa memang dialah satunya-satunya gadis cantik (kembang desa) di Alle Calimpo sehingga sering menimbulkan persaingan yang tidak sehat diantara para pemuda desa tsb, termasuk La Bolong teman sekolah Sumiati (Dipanggil La Bolong karena warna kulitnya yang hitam keling (Mabolong) yang sudah lama naksir Sumiati sejak SD. La Bolong sering berantem dengan pemuda desa yg lain demi mendapatkan cinta Sumiati tapi Sumi tidak pernah menanggapi secara serius keinginan para pemuda desa tersebut karena fokus dengan pekerjaan membantu ibunya berjualan kue. La Bolong juga mempunyai sahabat baik yang selalu jalan bareng ditempat tongkrongannya di Pos Ronda yaitu La Madong, Ia juga yang selalu memberi semangat kepada La Bolong untuk mendapatkan cinta Sumiati karena La Bolong i terkenal sebagai cowok yang sangat pemalu kepada lawan jenisnya .

Bolong, ngapain kamu bengong aja kayak orang bloon!!” kata La Madong kepada La Bolong yang lagi nongkrong di Pos Ronda.

Aku lagi mikirin si Sumi, Madong! Apakah dia mau terima aku ya, jadi pacarnya?”, jawab La Bolong pesimis.

Kamu harus berusaha, dong mendapatkan cintanya si Sumi! Langsung aja kamu bilangin perasaanmu!”, kata La Madong memberi semangat.

Aku malu Madong! Aku takut si Sumi menolak cintaku karena kulitku ini mabolong sekali (Hitam Sekali) sedangkan si Sumi kulitnya mapute (Putih), aku juga malu diledekin teman-teman kalau nanti aku jalan bareng si Sumi, mereka pasti bilang Bolong dan Sumiati bagaikan kue Katirisala (Kue Tradisional Bugis yg mirip kue lapis, bagian bawahnya terbuat dari beras ketan putih dan diatasnya terbuat dari gula merah/aren campur telur yg sudah mengental)

Sumiati sehari-harinya membantu ibunya membuat kue khas Bugis (Putu Bugis=Terbuat dari beras ketan hitam, dicampur parutan kelapa kemudian dicocol dengan sambal dari campuran cabe dan ampas minyak kelapa yg ditumis (Sambala Tai Boka)) dan Roti Bugis =Terbuat dari tepung beras pulut putih dicampur pisang yg dihaluskan jadi satu kemudian digoreng diatas wajan dengan sedikit minyak lalu ditutup agar adonan mengembang) untuk dijajakan dibawah kolong rumah panggungnya yg sudah reyot, yang sekali injak bisa jebol papannya. Kue Putu buatan Sumiati sangat digemari warga desa dan sekitarnya sehingga pembelinya kadang-kadang antri mulai pukul 06.00 sampai jam 08.00 pagi, pelanggannya kebanyakan pedagang yg berjualan dipasar tradisional di Pasar Sentral Pinrang dan Pedagang yang berjualan diluar kota Pinrang sebagai bekal sarapan pagi, terkadang pelanggan memesan duluan mulai pukul 5.30 untuk menghindari antrian panjang pembeli. Pembeli yang berjubel ini menambah pundi-pundi ekonomi keluarga Sumiati yang hanya berprofesi sebagai petani penggarap sawah orang lain dengan upah 30 % dari hasil tiap petak sawah yang digarap.

Di tengah antrian pembeli putu, akhirnya tibalah giliran La Bolong membeli putu yang sejak hari kemarin kepengen beli tapi selalu kehabisan putu.

Beli Berapa, Bolong?”, Tanya Sumiati

Beli empat bungkus saja!”, jawab La Bolong

Sumiati pun melayani pesanan La Bolong sebanyak empat bungkus, sambil di bungkus La Bolong pun mencicipi kue Putu buatan Sumiati seraya berkata:

Sumi, lunranna putummu iye riyanre agaro rahasiana andi?!” (Sumi, enak sekali kue putu kamu dimakan apa rahasiannya, dik!” tanya La Bolong yg sudah lama naksir dengan Sumiati.

Degaga rahasiana daeng tapi naulle iye putue malunra tanre nasabak macanti pabballunna!” Tidak ada rahasiannya bang, tapi mungkin kue putu ini enak abang makan karena penjualnya cantik kali” Kata Sumiati.

Naulle makkoniro kapang andi?” (Mungkin begitulah, dik?)” Jawab La Bolong sambil tesipu-sipu malu.

Bolong, sebenarnya kamu mau beli putu atau mau ngegodain saya, sih?” Tanya Sumiati.

Aaaah…dua-duanya, ndik! Karena sebenarnya aku…aku sudah lama………..!” Jawab La Bolong yang terbatah-batah karena malu dan grogi.

Sudah lama gimana?” tanya Sumiati penasaran.

Anu…Anu…!Aku sudah lama….!! Sudah lama mau makan putu buatan kamu tapi selalu kehabisan! Baru kali ini saya dapatt makan putu kamu!”, Jawab La Bolong sambil garuk-garuk kepala

Ah, Bolong kirain mau bilang apa!”, Bikin penasaran Sumi aja?”,


(MAAF===ceritanya masih ada sambungannya cuma saya potong agar menghemat keterbatasan halaman)


BAB II

Merantau ke Kota Makassar

Dan keesokan harinya berangkatlah Sumiati ditemani oleh kedua orang tuanya dan La Bolong yg datang untuk mengantar kepergian Sumiati ke kota Sengkang sambil menunggu angkot di Jl. Poros Pinrang – Rappang menuju kota Pangkajene, Sidrap, untuk menuju kota Sengkang, Wajo harus naik angkot (pete-pete) 2 kali nyambung dari Pinrang ke Pangkajene kemudian pindah angkot(pete-pete) menuju kota Sengkang, Kab. Wajo.

Setelah Sumiati sudah naik angkot menuju Sidrap tak lupa dia berpamitan kepada kedua orang tuannya kemudian berpamitan sama La Bolong sambil berpelukan seakan-akan dia akan pergi merantau ke daerah lain diluar Sulawesi. Satu jam kemudian sampailah angkot yang ditumpangi Sumiati ke Terminal kota Pangkajene, Kab, Sidrap.

Sumiati pun turun dari angkot dan terrdengar teriakan “Sengkaaang!! Sengkaaang!!”, teriak kenek angkot arah kota Sengkang.

Sumiati pun bergegas menuju ke angkot yang mau berangkat cepat tanpa kelamaan ngetem di terminal cari penumpang. Maka berangkatlah angkot yg ditumpangi Sumiati menuju kota Sengkang, Kab. Wajo , sesampainya disana dia pun langsung menuju toko yang bermerek “TOKO LSS singkatan dari (LIPA SABBE SENGKANG)” yang khusus menjual Sarung Sutra khas kota Sengkang dan membeli 2 lusin Sarung dengan harga perbuahnya Rp. 130.000 setelah puas membeli Sumiati pun langsung menuju Terminal kota Sengkang mencari mobil Panther Angkutan antar kota jurusan Sengkang – Makassar untuk menjual sarung yg sdh dibeli tadi.

Sesampainya di kota Makassar Sumiati pun langsung mencari tempat kos-kosan murah di belakang Terminal Daya, setelah ketemu tempat kos-kosan keesokan harinya Sumiati pergi berbelanja beberapa Stell baju anak-anak sebagai pelengkap dagangannya.

Dan setelah Sumiati terjun ke bisnis ini dia pun layak disebut Padangkang “Pedagang” yang hidupnya nomaden, Pedagang yang hidupnya berpindah-pindah dari kompleks Perumahaan ke Kompleks Perumahaan lain, dari Kota ke Kota yang lain demi untuk menjual dagangannya door to door ke rumah warga. Profesi ini dijalani Sumiati selama lima tahun lamanya

Tapi terkadang juga ada warga ada yang tidak senang jikalau kedatangan sales promo ke rumahnya terurtama yang dialami Sumiati kletika berkunjung ke rumah Pengusaha kaya yg terkenal pelit Naudzubillahi min zalik di Perumahan elit Makassar, bernama H. Toni, dia pun


(MAAF===ceritanya masih ada sambungannya cuma saya potong agar menghemat keterbatasan halaman)


BAB III

Di Perkosa Preman


Ketika malam harinya Sumiati sudah sampai ke Daya dan waktu menunjukkan pukul sembilan malam, ia pun memutuskan utuk pulang ke tempat kosnya melintasi Terminal Daya sebab untuk mempersingkat perjalanan ke tempa kostnya, ia melewati bagian dalam terminal karena kost-kost-annya pas di samping belakang terminal Daya yang dihuni banyak pekerja buruh pabrik, tukang jamu dan warga dari kalangan bawah karena bnioaya kostnya terkenal murah hanya sekitar tiga ratus ribu perak setahun.

Karena suasana terminal yang sepi dan gelap dimalam hari, serta sebagai tempat menginap bagi beberapa Sopir Panther angkutan antar kota yg berangkat malam dan nggak punya rumah di Makassar, mereka tinggal sementara sampai menunggu pagi untuk mencari penumpang ke daerah. Terminal dimalam hari juga sebagai tempat nongkrong segerombolan preman yg sering malakin orang lewat. Kebetulan malam itu lagi ada pesta miras yg dilakukan oleh tujuh pemuda yaitu, La Baco (Sopir angkutan antar kota Jurusan Makassar-Pinrang), Daeng Sangkala (Tukang Ojek Terminal Daya), Parroda (Tukang Becak Daya), Andi Mude (Tukang parkir terminal Daya), Daeng Gassing, Ambo Sakka, La Sinaga (Preman terminal Daya), mereka berpesta sambil main gaple dan terkejut ketika tiba-tiba melintas cewek cantik bertubuh sintal dan bahenol melintas sendiri dalam terminal yakni Sumiati.

Ini kesempatan emas buat ngelengkapi pesta miras dengan pesta seks”, begitulah pikiran ke tujuh pemuda saat itu yg sudah terpengaruh alkohol. Ke tujuh pemuda itu pun beranjak dari duduknya saling memandangi satu sama lain kemudian mengepung Sumiati.

Apa-apaan ini!”, terriak Sumiati.

Waww…ada gadis bahenol, montok dan seksi!”, ucap La Sinaga.

Kita bakalan pesta besar nih!’, kata La Baco meneteskan air liur.

Enaknya kita apaain cewek ini!’, kata Ambo Sakka,

Kita telanjangi aja!”, teriak Daeng Gassing.

Mendengar ucapan pemuda tadi Sumiati pun berusaha melarikan diri “Jangan…jangan perkosa saya daeng…Toloooongg….Tolooooonng!!” teriak Sumiati minta tolong.

Jeritan minta tolong Sumiati membuat ke tujuh pemuda tersebut langsung membekap mulut dan mengikat kedua tangannya, pesta pun dimulai satu persatu busana Sumiati ditanggalkan dalam sekejap, satu persatu pemuda tersebut meniduri tubuh Sumiati yang nyaris tanpa busana.

Ampun…..daeng….ampun daeng jangan perkosa saya!!”, teriak Sumiati sambil meronta-ronta ketika pemuda pertama mulai meniduri.

Jangan berisik atau kubunuh kau!!”, ancam pemuda tadi. Sumiati pun terdiam dan terkulai mendengar ancaman pemuda tsb.

Tapi Sumiati tidak mengenali wajah setiap pemuda yang memperkosanya karena suasananya malam itu gelap tapi Sumiati hanya mengenali warna kaos oblong yang berwarna kuning dipakai Daeng Gassing salah satu pelaku pemerkosaan. Setelah menikmati tubuh Sumiati ke tujuh pemuda tersebut bingung mau dibawa kemana Sumiati karena khawatir kalau ditinggalkan begitu saja di Terminal gadis itu bakalan lari dan melaporkan ke Polisi karena jarak kantor Polisi hanya beberapa meter saja dari Terminal.

Kenapa kalian memperkosa aku, kalian tidak tahu bahwa aku tinggal disamping Terminal ini dan aku akan laporkan kalian semua ke polisi!!”, ancam Sumiati kepada pemuda yg memperkosanya.

Mendengar pengakuan Sumiati bahwa mereka tinggal dekat sini, pemuda-pemuda tersebut panik karena takut dikeroyok warga kalau perbuatannya ketahuan.

La Baco yg berprofesi sebagai sopir mengusulkan “Gimana kalau kita bawa saja keluar kota dan kita buang dijalan”.

Baik kita bawa saja, lalu kita beresenang-senang lagi dengan kemolekan tubuh gadis ini!”, kata Ambo Sakka.

Tapi kalian ikut aku semua, karena kita semua ikut bertanggung jawab” kata La Baco,

Tapi bagaimana dengan sepeda motorku, saya nitip dimana kalau saya ikutan!” kata Daeng Sangkala sang tukang ojek.

Becakku juga saya taruh dimana!” sambung Parroda.

Titip dirumahku saja kebetulan rumahku juga dekat sini, kok!” usul Andi Mude tukang parkir terminal.


(MAAF===ceritanya masih ada sambungannya cuma saya potong agar menghemat keterbatasan halaman)


BAB IV

Gentayangan jadi Setan Sumiati

Sehari setelah kematian Sumiati arwahnya sudah mulai gentayangan dan menganggu warga desa dari kota ke kota dan konon arwah Sumiati terus bergentayangan selama 25 tahun untuk mencari para pelaku pembunuhan dirinya yang waktu itu ia tidak mengenali wajah para pelaku tapi ia hanya mengenali warna baju salah satu pelaku pembunuhan. Jadi kalau da orang yang memakai baju kuning sedang melintas di dekat tempat Sumiati dikuburkan di Tikungan L, maka mereka akan mendapatkan celaka atau ganngguan dari arwah Sumiati


(MAAF===ceritanya masih belum sempurna nanti dibagian ini bakal terisi)




PENAMPAKAN DI ANGKOT

Konon Kabarnya Setan Sumiati pernah menampakkan diri pada siang hari dengan menyamar menjadi penumpang mobil Panther Angkutan antar kota Jurusan Pinrang – Makassar dengan wujud manusia biasa. Tapi orang-orang yang satu mobil dengannya tidak merasa curiga dengan adanya arwah Sumiati didalam mobil, tetapi hanya ada seorang penumpang yang duduk bersebelahan dengan Sumiati yang merasakan ada keanehan dengan penumpang disebelahnya karena tiba-tiba ada hembusan angin yang sangat dingin saat Sumiati duduk berdampingan dengannya.

Aneh, kok tiba-tiba perasaannku terasa dingin banget padahal cuacanya sangat panas sebab penumpang yang lain merasa gerah karena udara panas disiang hari!”, kata penumpang samping Sumiati dalam hati.

Di dalam mobil sopir yang dari tadi memperhatikan kecantikan dan kemolekan Sumiati membukapembicaraan dan mengajak berkenalan.

Adik, mau turun dimana?, Tanya sopir

Saya mau turun Di Daya?”, kata Sumiati

Di Makassar adik tinggal dimana dan tinggal sama siapa?, lanjut sopir.

Saya tinggal disamping terminal Daya dan aku lagi kost-kost-an sendiri?”, jawab Sumiati

Adik kuliah dimana?”,Tanya sopir lagi

Saya nggak kuliah, saya cuma jualan sarung disana!”, jawab Sumiati

Boleh, kenalan nggak?’, Tanya sopir

Boleh aja, nama saya Sumiati? Kalau nama daeng?, jawab Sumiati mulai memperkenaljkan diri

Nama saya Lamusu!”, jawab sopir. “Bisa minta nomor teleponnya nggak?”, Tanya sopir

Aku nggak punya HP daeng! Tapi biar aku aja yang menghubungi daeng, aku pasti datang kok!”, kata Sumiati member harapan

Ini nomor HP saya! Tolong catat ya! 085255296933!’, jawab sopir

Saat mobil tersebut sudah mermasuki daerah desa Segeri, Kab. Pangkep, mobil pun berjalan pelan dan berbelok menuju rumah makan yang banyak terdapat didaerah ini sepanjang jalan Trans Sulawesi, akhirnya mobil pun berhenti dan para penumpang turun untuk melepaskan penat akibat perjalanan jauh dari Pinrang ke Makassar dengan jarak 180 Km, dan jarak tempuh ke Makassar masih tersisa jarak 80 Km lagi.

Sopir pun bergegas turun setelah semua penumpangnya turun tapi hanya Sumiati yang tetap tinggal didalam mobil dan tidak berniat untuk makan di Rumah makan Segeri, maka sopir pun mengajak Sumiati masuk ke warung untuk makan apalagi kebetulan jatah makan sopir dari pemilik warung yaitu dua orang, jikalau dia bawa teman semuanya gratis dan hanya penumpanngnya saja yang bayar.

Makanan pun dipesan kepada Pelayan oleh Sopir

Porsi dua daeng?, Tanya sopir kepada pelayan warung

Lamusu itu pacarnya ya, cantik amat ya!,” ledek pelayan tadi

Ndak teman, tadi juga baru kenal kok!”, kata sopir

Makanan yang dipesan pun sudah diantarkan kemeja.

Ayo, makan, dik!”, kata sopir

Iye, daeng!”, jawab Sumiati

Pada saat Sumiati memakan makanan yang disediakan, ia begitu lahap memakan makanan yg disediakan secara terburu-buru, dengan dua tangan dia memasukkan ayam dan iga sapi secara bergantian kemulutnya seperti orang yang kelaparan. Sehingga membuat orang-orang yg ada diwarung melihat tingkah laku Sumaiti dan membuat sopir yg tadi mengajaknya makan jadi malu.

Astaga, rakus amat tuh cewek, cantik-cantik kok makannya kayak buaya ya!’, bisik seorang pelanggan kepada temannya

Iya, ya!”, jawab temannya tadi

Tetapi anehnya disaat ia makan, makanan yg dimakan Sumiati jatuh berserakan dilantai sehingga kondisinya berantakan seperti kapal pecah, membuat orang-orang bertambah heran.

Kok, nasinya pada tumpah ya, pikir sang sopir dalam hati sambil menengok seluruh tubuh Sumiati hingga kepunggungya. Alangkah tekejutnya sang sopir dan para pelanggan warung setelah melihat banyak belatung dipunggung Sumiati yang bolong tempat nasi pada tumpah,.

Ssseee…..setaaaaaan!! Teriak orang-orang di warung membuat suasananya panik dan kacau dan tiba-tiba Sumiati pun menghilang dari tempat duduknya membuat orang-orang lari ketakutan dari rumah makan tersebut.



Penampakan di Pinrang

Waktu itu ada anggota TNI sedang melewati daerah pekuburan Lasinrang di Ammasangan Pinrang bermaksud menuju ke asramanya di Kodim Pinrang tapi dalam perjalanan ada perempuan cantik yang minta tumpangan karena nggak ada lagi kendaraan lain yang lewat.

Daeng, minta tolong tumpangannya!”, kata Sumiati

Mau kemana ndik?”, Tanya TNI

Mau pulang kerumah daeng, tetapi aku nggak punya ongkos bisa antar aku nggak kerumahku?”, Tanya Sumiati

Boleh saja tapi rumah adek dimana?”, Tanya TNI

Disana daeng, dibelakang Mesjid !”, jawab Sumiati

Ayo naik ke motor daeng, biar saya antar!”, ajak TNI

Maka naiklah setan Suimiati kemotor anggota TNI tadi tanpa kecurigaan sedikit pun. Tapi dalam berjalan anggota TNI itu pun merinnding dan merasakan kedinginan disekujur tubuh padahal dia memakai jaket tebal malam itu.

Kok, perasaan saya merinding dan dingin ya’. pikirnya

Maka Sumiati pun memeluk erat pinggan TNI itu dan bertamnbahlah persaan dingin itu.

Tangan andik kok dingin sekali kayak ortang yg sudah mati?”, kata TNI kpd Sumiati

Ah, mungkin perasaan daeng kali, lagian malam ini perasaanku cuacanya sangat dingin!”, kata Sumiati

Oh, mungkin perasaanku aja kali!”, kata TNI

Tetapi karena tidak berbuat macam-macam sama Sumiati malam itu maka anggota TNI itu pun tidak diganggu malam itu, malah diajak ke rumahnya sama Sumiati.

Daeng, disini aja rumahku dibelakang Mesjid itu”, kata Sumiati sambil menunjuk kearah mesjid yang bertuliskan “Mesjid Babul Jannah”.

Besok, Besok mampir kerumah aku ya!”, kata Setan Sumiati

Insya Allah besok aku akan mampir”, kata anggota TNI

Janji yah, kamu akan datang besok, andik tunggu loh!”, kata Setan Sumiati. Kemudian Sumiati pun memasuiki rumahnya yang tampak seperti Istana mewah dengan halaman rumah yg luas dengan pintu gerbang yang besar serta nampak terlihat oleh anggota TNI malam itu

Keesokan harinya pada siang hari, datanglah anggota TNI itu ke rumah Sumiati sesuai dengan janjinya semalam tapi anehnya saat mencari rumah tersebut tidak tampak rumah mewah seperti yang terlihat semalam tapi yang dia kenali cuma Mesjid Babul Jannah, masih terlihat siang itu tapi dibelakangnya hanya berupa tanah kosong ditumbuhi alang-alang dengan pagar kawat berduri dan hanya tampak papan nama yg terpancang dipintu gerbang rumah Sumiati semalam dengan tulisan “PEKUBURAN ISLAM LASINRANG”.

Maka terkejutlah anggota TNI itu, “Jangan -jangan cewek yang saya bonceng semalam adalah setan”, pikirnya dalam hati. Kemudian dia menanyakan kebenaran rumah mewah tersebut kepada warga disekitar pekuburan itu.

Bu, saya mau Tanya nih! Apa disekitar daerah ini ada rumah mewah yang mirip Istana yang ditinggali seorang perempuan cantik?, tanyanya pada ibu-ibu yg sedang lewat

Nggak ada pak! Disini nggak ada rumah mewah yang kayak istana, kebanyakan warga disini rumahnya berupa rumah panggung. Mungkin adik salah alamat kali!”, jawab Ibu tadi

Tidak mungkin aku salah alamat bu, soalnya aku turunin perempuan itu pas didepan Mesjid Babul Jannah!”, kata TNI sambil menunjuk Mesjid. “,Kata perempuan itu rumahnya disini dan dia tinggal sendiri!”, lanjutnya mulai merinding.

Mendengar perkataan pemuda tadi, ibu itu mulai ketakutan. “Begini dek, daerah ini terkenal angker dan sering muncul penampakan Setan Sumiati, yg konon waktu kematiannya ia diperkosa dulu baru dibunuh!”, kata ibu tadi buru-buru pergi

Mau kemana bu!”, teriak anggota TNI

Sebaiknya adik cepat-cepat pergi dari daerah sini,” nasehat ibu tadi merasa ketakutan



(Masih ada penambahan cerita dibagian ini, belum jadi)



Penampakan di Daya

Sekitar pukul 11 malam Setan Sumiati pernah dikabarkan menampakkan diri di Daya dengan menumpangi ojek DMB (Ojek Daya Motor), dia naik ojek dari Pangkalan Ojek DMB diperempatan Lampu Merah Daya. Setan Sumiati minta diantarin ke Perumnas Sudiang Daya melewati jalan Pajjaiang melewati GOR Sudiang dengan ongkos 5000 perak yang terkenal sepi dimalam hari.

Daeng, berapa ongkosnya ke Perumnas Sudiang?”, Tanya Setan Sumiati

Ongkosnya cuma 5000 perak aja!”, jawab tukang ojek

Turunnya di Blok mana?”, lanjut Tukang ojek

Di Blok J aja!, jawab Setan Sumiati sambil naik di ojek.

Saat di Perjalanan Setan Sumiati hanya terdiam saja tanpa banyak bicara, maka tukang ojek pun memulai pembicaraan karena bête didiamin oleh penumpangnya!.

Adik darimana?”, Tanya tukang ojek

Saya dari kampung, daeng!”, jawab Setan Sumiati

Kampungnya dimana, dik?, ojek

Saya berasal dari ANCOL!”, Sumiati

Hebatt, dont berarti Si Eneng orant Jakarte nih!” Kapang-Kapang guwe ajak makang ellu basso satu mangkot ya, sambil jalang-jalang di Pantai Losari! Kalau mau nanti aku aja’ berenam di Laut, jangang lupa bawa baju renam ya”, (“Hebat dong si Eneng orang Jakarte, nih! Kapan-kapan (Suatu saat) gue ajak lu makan bakso satu mangkok ya, sambil jalan-jalan di Pantai Losari! Kalau mau nanti aku ajak berenang di Laut, jangan lupa bawa baju renang ya!”) kata tukang Ojek sambil berlogat Jakarta

Tarima Kasih tapi okkots maki daeng! Tidak pake G SETAAAAANG!” (“Terima Kasih tetapi abang ini salah ucap, tidak pakai (huruf) G SETAAAAAN!”), jawab Setan Sumiati ngeledek

Sorry, okkots maki gara-gara kauwwe!” (“Maaf, Aku salah ucap/sebut gara-gara kamu !”), Jawab tukang ojek.

Siapa suruhko mallogat Jakarta okkots mako, malu-malu maki itu! (Siapa yang menyuruh kamu berlogat Jakarta akhirnya kamu salah ucap, kamu malu-maluin aja (akhirnya kamu malu sendiri!)) Tapi saya bukan orang Jakarta daeng, saya orang Asli Bugis dari Desa Alle Calimpo atau lebih dikenal ANCOL-nya Kabupaten Pinrang!”, jawab Setan Sumiati.

Pangtasang okkots tonjiki tadi, To Penrangji pale!!”, (Pantas kamu juga salah ucap tadi! Orang dari Pinrang, juga!! ”), canda tukang ojek

SORRY CERITANYA BARU SAMPAI DISINI